Press "Enter" to skip to content

Kisah Pengasuh Penitipan Anak Ditengah Pandemi

“Tak ada yang menitipkan, tak ada upah yang diterima”

Ditengah pandemi saat ini, siapa sangka kalau para pekerja pengasuh anak-anak di penitipan sangat berdampak terhadap perekonomian mereka. Bahkan berdampak drastis, semenjak beberapa minggu terakhir tak ada lagi masyarakat yang menitipkan anak akibat penerapan PSBB oleh pemerintah.

Jajaran anggota Polres Sijunjung terus menyisiri masyarakat yang terdampak perekonomiannya akibat Pandemi Covid-19 di Kabupaten Sijunjung untuk diberikan bantuan, terutama disaat belum turunnya bantuan secara merata dari pemerintah saat ini.

Demi menyalurkan bantuan tersebut, anggota bergerak hingga ke nagari/desa bahkan jorong untuk mencari masyarakat yang benar membutuhkan bantuan dan memberikan langsung kepada penerima tanpa administrasi dan aturan yang ribet.

Setidaknya, pemberian paket sembako kepada masyarakat kurang mampu dan yang terdampak akibat pandemi, sudah sering dilakukan Polisi di Polres Sijunjung. “Setidaknya ini bisa membantu, walau tidak banyak. Paket sembako ini memang kita prioritaskan bagi masyarakat yang benar membutuhkan dan layak,” tutur Kompol R.Sihombing didampingi Kasubag Humas, Iptu Nasrul Nurdin.

Sebanyak 68 paket sembako yang dibagikan oleh anggota Polwan dan Sat Sabhara Polres Sijunjung pada Senin (4/5). “Bantuan ini berlanjut, anggota akan selalu bergerak dan mencari masyarakat yang butuh bantuan. Hari ini sebanyak 68 paket kita bagikan, besok ada lagi, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Salah seorang warga, Anya (56) warga Batu Balang, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung ini mengatakan sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan polisi tersebut.

Dijelaskannya, membesarkan dua orang anak tanpa didampingi sang suami tidaklah mudah. Bahkan wanita paruh baya itu harus bekerja sebagai pengasuh anak-anak yang dititipkan padanya. Dan menerima upah dari sana. Namun disaat pandemi ini, tak ada lagi orang yang menggunakan jasanya untuk menitipkan anak.

Tak ada yang menitipkan, berarti tak ada upah yang akan diterima. “Hingga kini belum ada menerima bantuan, apalagi semenjak virus corona ini. Yang ada cuma bantuan keringanan biaya listrik. Kemarin ada yang minta KTP sama KK, semoga saja ada rezki kami disana,” ungkap Anya saat dikunjungi anggota kerumahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sijunjung mengatakan. Sebagian masyarakat saat ini sudah ada yang menerima bansos dari kementrian sosial yang disalurkan melalui Bank BRI dan BNI, tapi belum menyeluruh. “Sudah ada yang menerima BLT sebesar Rp.600 ribu per bulan, itu dari Kemensos. Yang lainnya juga segera akan menyusul,” kata Yofritas, Senin (4/5).

Dikatakan, untuk bantuan daru provinsi saat ini tengah dalam proses. “Data hari ini kita masukan ke provinsi. Semoga dalam waktu dekat ini bantuan bisa dicairkan,” tambahnya.

 

Artikel Asli

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mission News Theme by Compete Themes.