Didera kesulitan ekonomi, seorang buruh pencari rumput untuk kerbau penarik, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri di sebuah pohon menggunakan seutas tali rotan, Kamis (6/2/2020).
Korban adalah “S” (60), warga Jorong Padang Basiku, Nagari Lubuk Tarok, Kecamatan Lubuk Tarok yang mana pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pada pukul 17.30 wib di sebuah kebun karet.
Tetangga korban saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sehari-hari korban bekerja sebagai buruh pencari rumput untuk makanan kerbau.
“Dalam satu hari korban bisa mendapatkan uang dari mencari rumput hingga Rp 80 ribu, namun saat ini usaha mencari rumput sudah 3 bulan tidak jalan karena usaha kayu juga tidak jalan,” jelasnya.
Selain upah mencari rumput, korban juga mengambil upah untuk menyadap karet yang upah satu minggu mencapai Rp 50 ribu satu Minggu.
“Tiga hari sebelum korban meninggal, korban mengatakan tak ada lagi pemasukkan. Istri sudah ikut julo-julo ,sudah tiga kali jalan, satu minggu saya harus membayar 100 ribu. Sekarang saya tidak bisa ambil upah mencari rumput, karena usaha kayu tidak jalan,” cerita tetangganya.
“Pak Safi’i kondisi nya sakit sakitan, tidak bisa kerja berat. Apalagi pak pii orangnya jarang bicara, kita tidak menyangka dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri,” jelasnya.
Kapolres Sijunjung, AKBP Driharto melalui Kapolsek Lubuk Tarok, Iptu Joni Isnandar membenarkan adanya kejadian bunuh diri yang terjadi di wilayah kerjanya.
“Dari olah TKP kejadian ini murni gantung diri, tidak ada ditemukan tanda tanda kekerasan pada korban, saat ini Korban sudah dimakamkan oleh keluarganya tadi pagi sebelum jumat,” ujar Iptu Joni.
Be First to Comment